Misteri Virus B: Ancaman Tersembunyi dari Dunia Primata.

Diterbitkan: Kamis, 11 April 2024
Sumber Virus B berasal dari primata: Sumber Gambar CDC
Pertolongan pertama dengan mencuci tangan dengan sabun ketika tercakar atau tergigit. Sumber CDC

Misteri Virus B: Ancaman Tersembunyi dari Dunia Primata.

Pernahkah Anda mendengar tentang Virus B?
Mungkin tidak seburuk virus lain seperti COVID-19 atau HIV, namun virus ini dapat menyebabkan bahaya yang serius, terutama bagi para peneliti, petugas kesehatan dan pekerja yang melakukan kontak dengan primata.
Pelajari lebih lanjut tentang virus B, virus ini juga dikenal sebagai virus herpes B, virus simian B, dan virus Simie

Apa Itu Virus B?

Virus B, secara ilmiah dikenal sebagai Macacine herpesvirus 1 (McHV-1), adalah virus yang ditemukan pada primata tertentu, termasuk kera Rhesus dan beberapa spesies monyet lainnya. Virus ini memiliki kemiripan genetik dengan virus herpes simplex (HSV) yang biasa menyebabkan luka serasa panas pada manusia. Meskipun infeksi pada manusia jarang terjadi, konsekuensinya bisa sangat serius.

Bagaimana virus B menyebar?
Virus B biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh primata yang terinfeksi, seperti air liur, darah, dan sekret hidung.
Gigitan, cakaran, dan dampak lainnya dapat menularkan virus ini.
Kasus penularan pada manusia sering terjadi pada pekerja penelitian primata, petugas kebun binatang, atau orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan primata di habitat aslinya. Kasus pertama terjadi di wilayah Hongkong, Peristiwa ini terjadi usai seorang pria berusia 37 tahun diserang dan dilukai seekor monyet di Kam Shan Country Park, Hong Kong pada akhir Februari lalu.Seorang pria berusia 37 tahun dilaporkan diserang dan dilukai oleh monyet di Kam Shan Country Park, Hong Kong, yang juga dikenal sebagai Monkey Hill, pada akhir Februari.

Gejala yang timbul

Gejala infeksi Virus B pada manusia mungkin mirip dengan flu pada awalnya, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, virus ini dapat menyebabkan ensefalitis, yaitu peradangan otak yang serius. Ensefalitis akibat Virus B bisa berakibat fatal jika tidak diobati dengan cepat. Oleh karena itu, deteksi dini melalui pemeriksaan Laboratorium dengan metode PCR dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mengurangi risiko dari dampak kesehatan yang lebih parah lagi .

Langkah-langkah Pencegahan

Untuk mengurangi risiko infeksi Virus B, langkah-langkah pencegahan yang perlu dilakukan dan diketahui adalah dengan berusaha menghindari kontak dengan primata. Bila kontak dengan primata, khususnya orang yeng bekerja dengan primata agar menggunaan alat pelindung diri (APD) , menghindari kontak langsung dengan cairan tubuh primata, serta menjalani uji skrining rutin untuk deteksi dini infeksi virus. Kesadaran akan risiko Virus B juga perlu ditingkatkan di kalangan para pekerja di bidang penelitian primata atau petugas laboratorium yang memeriksa sampel darahnya serta kesdaran masyarakat umum.

Jika Anda terkena gigitan atau cakaran kera, segera lakukan langkah – langkah.

  • Pertama, cuci bersih dan gosok perlahan luka atau area tubuh yang pernah bersentuhan dengan primata dengan sabun, deterjen, atau yodium selama 15 menit.
  • Setelah itu, siramkan air mengalir ke luka atau area tersebut selama 15 hingga 20 menit lagi.

Kemudian, segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan. Beritahu penyedia layanan kesehatan bahwa Anda pernah terpapar monyet yang mungkin terinfeksi virus B

Meskipun Virus B mungkin tidak seheboh virus lainnya, seperti COVID-19 atau HIV, namun keberadaannya menunjukkan perlunya kesadaran akan ancaman yang mungkin terkait dengan interaksi manusia dengan primata. Dengan mengetahui informasi tentang Virus B dan upaya pencegahannya yang tepat, kita dapat melindungi diri sendiri dan komunitas dari risiko yang ditimbulkan oleh virus ini. Jadi, mari kita tingkatkan kesadaran dan jaga diri kita dari misteri Virus B!

by.kambang Sariadji