Spesimen Klinis Pemeriksaan Bakteriologi Penyakit Berpotensi Wabah

Catalogue » Buku » Spesimen Klinis Pemeriksaan Bakteriologi Penyakit Berpotensi Wabah

Spesimen Klinis Pemeriksaan Bakteriologi Penyakit Berpotensi Wabah

Deskripsi

Penyusun     :

  1. Kambang Sariadji, M.Biomed
  2. Holy Arief Wibowo, S.Si.

 

Isi Buku          : HVS 80 gram

Cover              : Art Cartoon 260 gram

Warna            : Full Color

Ukuran          : 17 cm x 25 cm (B5 ISO)

 

Penyakit infeksi new-emerging dan re-emerging adalah penyakit infeksi yang memerlukan penelaahan risiko karena dapat menimbulkan risiko kepedulian dan kedaruratan kesehatan masyarakat atau keresahan masyarakat, menyebar secara cepat lintas wilayah maupun lintas negara, berpotensi dipergunakan sebagai senjata biologis, dan mampu memberikan dampak ekonomi yang besar bagi negara dan masyarakat sehingga memerlukan tanggap nasional. Sementara itu, wabah penyakit menular adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Begitu besarnya dampak yang diakibatkan oleh penyakit berpotensi wabah sehingga perlu penanganan tepat mulai dari diagnosis, penanganan terhadap pasien yang diduga terinveksi, serta lingkungan di sekitar pasien untuk menghindari terjadinya penyebaran penyakit yang semakin meluas.

Buku ini khusus membahas tentang penanganan spesimen klinis penyakit infeksi menular berpotensi wabah untuk pemeriksaan bakteriologi, mulai dari strategi pengumpulan spesimen klinis yang benar, dilakukan pada waktu yang tepat, penggunaan medium transpor yang sesuai, penyimpanan dan pengiriman spesimen yang benar, serta pemilihan metode pemeriksaan laboratorium yang tepat sebelum dilakukan pengujian di laboratorium. Hal tersebut merupakan pra-analitik yang harus diperhatikan karena hampir 50–70 % kesalahan pemeriksaan laboratorium terjadi pada pra-analitik dan berdampak pada kesalahan interpretasi pemeriksaan. Para petugas kesehatan harus memahami betul cara pengelolaan spesimen klinik.